Pendahuluan
Secara
umum masyarakatnya adalah petani padi dan sayuran yang maju, hasil
buminya menjadi suplaiyer daerah daerah Jogjakarta dan Semarang dan di
daerah Sengi ini terdapat sentra pasar sayur Agropolitan .
Selain
daerahya sentra Sayur Mayur daerah lereng gunung Merapi ini di jadikan
daerah tambang pasir, untuk yang terakhir ini bagi warga Sengi cukup
memprihatinkan karena terjadi kerusakan lingkungan yang cukup parah
dengan tidak seimbang antara penghasilan warga dari menambang pasir
dengan kerusakan lingkungan yang di hasilkan. Untuk itu beberapa warga
berusaha mengatasi masalah tersebut dengan menjadikan pasir tersebut
sebagai bahan kerajinan yang mampu menjadikan nilai lebih pada material
pasir dibandingkan kalau hanya di tambang maka di harapkan mampu
menghambat laju kerusakan lingkungan
Selain itu
masyarakat desa Senggi sangat dekat dengat sosio histories sebagai
manusia lereng gunung Merapi sebuah gunung yang sangat aktif di dunia
yang setiap saat bisa memuntahkan lahar dan menjadi bencana dahsyat.
Sebagai penghuni daerah labil tersebut masyarkat desa Sengi sangat
riligius dengan diekpresikan lewat seni budaya yang sangat menarik, di
daerah ini hidup aneka macam kesenian seperti tarian Klasik, wayang
orang, maupun wayang kulit, seni rakyat Jatilan, Warok dan juga seni
kontemporer.
Di bidang kesenian masyarakat
desa Senggi ini sangat terkenal dengan Momentum Festival Lima Gunung
yang di ekspos secara nasional dan sudah berlangsung lima kali
berturut-turut. Di sini juga hidup beberapa seniman local yang punya
reputasi nasional.
Dan di daerah ini juga terdapat artefak
arkeologis yang sangat eksotis yaitu peningalan candi abad-abad ke 7 – 8
an yaitu candi Asu, Candi Lumbung dan Candi Pendem yang tertelak di
tengah persawahan, suatu pemandangan yang alami.
Maka
sangat tepat bila daerah tersebut di kembangkan menjadi Desa Wisata
melihat dari factor potensi pendukung Obyek dan Daya Tarik wisata (ODTW)
diatas juga daerah ini adalah jalur wisata Ketep Pass sebuah kawasan
wisata pemandangan dan edukasi gunung Merapi – Vulcano. Juga jalur
wisata segitiga Joglo Semar ( Jogja – Solo - Semarang).
Maksud dan Tujuan
1. Mengoptimalkan potensi daerah sebagai jalur distinasi OTDW wisata Ketep Pass
2. Mengoptimalkan
potensi Daerah Agropolitan untuk di redesain sebagai daeah wisata
Agroorganik dengan basic wisata Argo organic tersebut turis di kenalkan
makanan sehat alami
3. Mongoptimalkan potensi View yang ada dan kontur tanah yang kondusif sebagai wisata Tracking dan outbond
4. Mendesain
desa Sengi sebagai daerah penyangga lingkungan di lereng merapi dengan
ketrampilan kerajinan di desain menjadi desa wisata Kerajinan
5. Mengangkat potensi wisata lainnya yang banyak di daerah tersebut misalnya wisata Budaya dan Wisata arkeologi
6. Menambah penghasilan masyarakat
7. Menjaga kelestarian hayati dan lingkungan hidup
Tehnis
Untuk pengembangan Desa Wisata perlu meredisain desa Senggi menjadi kawasan Desa wisata terpadu dan Representatif yaitu ;
1. Memetakan
dan mengintregasikan potensi wisata yang ada seperti wisata agro,
wisata Tracking dan outbond, wisata arkeologi, wisata budaya dan wisata
kerajinan.
2. Menata kawasan desa dengan desain yang artistic – menarik dan unik sebagai daerah kunjungan wisata
3. Tersedianya tempat Parkir dan MCK yang presentatif
4. Tersedianya Homestay dan Resort dengan arsitekktur rumah khas lereng Gunung merapi dengan view gunung Merapi
5. Tersedianya infrastruktur yang memadahi misalnya jalan-jalan masuk yang baik
6. Tersedianya teater terbuka untuk pentas seni tradisi
7. Tersedianya
aula dan lahan sebagai Laboraturium Wisata Agroorganik yaitu sebuah
semi museum yang memberikan contoh dan pengetahuan tentang dunia tanaman
organic.
8. Membuat workshop atau bengkel kerja pengrajin menjadi showroom yang menarik sehingga memudahkan pembeli yang hendak belanja
9. Mengadakan pelatihan tentang kepariwisataan yang berbasiskan masyarakat atau ecotorisme.
10. Promosi dengan mengikuti event pariwisata di tingkat nasional maupun international dan pembuatan website
Organisasi
Karang taruna desa Sengi kecamatan Talun Magelang
Monografi Desa Sengi
No Dusun Jlh KK L P JLH Pengangguran
1 Ngampel 209 345 357 702 174
2 Candi Duwur 112 184 191 375 93
3 Candi Tengah 76 119 126 245 61
4 Candi Pos 46 81 76 157 38
5 Sengi 291 479 501 980 244
6 Gowok Ringin 142 241 253 494 123
7 Gowok Pos 207 320 311 631 156
8 Gowok Sabrang 166 258 297 555 138
1.249 2.027 2.112 4.139 1027
3. Pekerjaan Penduduk
1. Petani/buruh tani : 90%
2. PNS : 1 %
3. Lainnya : 9%
4. Kesenian
1. Ketoprak
2. Tari-tarian
3. Dayakan
4. Reog Ponorogo
5. Jathilan
6. Jalantur
7. Kobro siswo
8. Campur Bawur
9. Jangkrik Ngentir
10. Rebana
5. Kebudayaan
1. Sadranan
2. Perti Dusun
3. Upacara Kelahiran
4. Upacara Pernikahan
5. Upacara Kematian
6.Obyek dan Daya Tarik Wisata (ODTW)
Distinasai ODTW yang potensial di kembangkan menjadi Desa Wisata adalah :
1. Peninggalan arkeologi –candi Asu, candi Pendem, candi Lumbung
2. Pemandangan gunung Merapi – gunung Merbabu, yang cocok untuk Perkemahan, Home Stay maupun Resort
3. Kuntur tanah yang cocok untuk Tracking, Relly dan Off Road, Hash, out bound, Para layang
4. Sungai sungai yang menarik untuk rafting dan pemancingan
5. Wisata Agro, sangat menarik dengan wisata Agro Organiknya
6. Seni dan Budaya, yang sudah mempunyai kalender Event
7. Kerajinan: Patung –Pahat Batu dan Bambu
7. Aksi social – lingkungan
1. Penolakan (demo warga) Pertambangan yang ada di desa Sengi
2. Jalan Sengi tidak boleh di lewati sebagai jalur penambangan
Akses Jalan dan Obyek Wisata Utama
Obyek Wisata Utama di sekitar desa Sengi adalah :
1. Ketep Pass
2. Pos Pengamatan Gunung Merapi Babadan
3. Candi Borobudur
Akses Jalan
1.Akses Jalan dari arah Ketep Pass Menuju desa Sengi kurang lebih 3 km
2.Akses jalan dari arah Pos Pengamatan Gunung Merapi Babadan kurang lebih 2 km
3.Akses jalan dari arah Candi Borobudur kurang lebih 15 km
4.Akses jalan dari pasar Agropolitan kurang lebig 1 km
5.Akses jalan dari kota Muntilan kurang lebih 7 Km
Anggaran
terlampir
0 comments:
Post a Comment